Selasa, 29 Januari 2013

Hakikat Manusia

Salam semangat GMP!!..
Mari bersama-sama mencari kemuliaan dihadapan Allah..

Pada artikel kali ini saya akan menjelaskan tentang hakikat manusia yang sesungguhnya, pada dasarnya tubuh manusia itu terbagi dua yaitu jiwa dan raga atau jasmani dan rohani. Allah berfirman dalam Al-quran surah Al-Hijr ayat 29 :
“Kemudian apabila Aku sempurnakan kejadiannya, serta Aku tiupkan padanya roh dari (ciptaan) ku, maka hendaklah kamu sujud kepadanya." pada ayat tersebut dijelaskan bahwasanya hanya Allah lah yang meniupkan ruh kepada manusia oleh karena itu sebagai balasannya kita hendaklah sujud hanya kepada Allah dan jangan sampai menyekutukannya. 




Menurut Fathi Yakan di dalam kitabnya, Maza Ya’ni Intima-i Li al-Islam, telah menyatakan bahawa di dunia terdapat tiga kategori manusia :

Kategori Pertama
 
Golongan yang hidup hanya untuk dunia semata-mata. Mereka dinamakan sebagai golongan ad-Dahriyyun. Sikap mereka jelas seperti yang dinyatakan di dalam al-Quran :

“Dan tentu akan mereka katakan: “Hidup hanyalah kehidupan kehidupan kita di dunia sahaja dan kita sekali-kali tidak dibangkitkan” (Surah al-An’am: ayat 29)
 
“Dan mereka berkata: “Kehidupan tidak lain hanyalah kehidupan dunia sahaja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa. Dan mereka  sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga sahaja”(Al Jatsiyah: ayat 24)
 
Kategori Kedua
 
Golongan yang telah hilang pedoman, terumbang ambing, aqidah bersimpang siur, mereka melakukan kesesatan dan menyimpang dari jalan Allah dalam kehidupan duniawi. Namun mereka masih menyangka mereka membuat kebaikan. Meskipun mereka mempunyai kepercayaan kepada Allah dan Hari Qiyamah tetapi aqidah mereka hanyalah gambaran semata-mata yang terputus hubungan dengan aktivititas atau amalan hidup mereka. Mereka itu pada hakikatnya berfahaman kebendaan (meterialis) walaupun kadangkala mereka melakukan kerja-kerja yang berbentuk kerohanian.

Kategori Ketiga

Golongan yang menganggap bahawa dunia ini sebagai ladang tanaman untuk mendapat atau memungut hasilnya di akhirat kelak. Golongan ini benar-benar beriman dengan Allah. Mereka mengetahui hakikat hidup serta memahami nilai dunia  berbanding dengan Hari Akhirah. Allah membandingkan mereka seperti dalam FirmanNya:

“Dan tidaklah kehidupan dunia ini selain daripada bermain-main dan bersenda gurau belaka. Dan sungguhnya kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidaklah kamu memahaminya.” (Surah al-An’am: ayat 32)
 
Mereka yang benar-benar beriman menganggap dunia sebagai medan perlumbaan untuk mentaati Allah dan mencari keredhaanNya. Seluruh bidang hidupnya (ilmu, perniagaan, kekayaan, rumah, masa dan fikiran) diarahkan kepada Jalan Allah. Oleh karena itu marilah kita persembahkan apa yang kita punya hanya untuk Allah.

Senin, 28 Januari 2013

Shalat Tahajud, Haruskah Kita Tidur Dahulu ??

Assalamu'alaikum wr.wb..


 
Shalat tahajud merupakan salah satu dari beberapa shalat sunah malam hari, hukumnya adalah Sunah Muakkad yaitu sunah yang dekat dengan wajib tapi tidak wajib, oleh sebab itu Shalat Tahajud sangat dianjurkan, para muslim dan muslimah terdahulu pun menjadikan shalat ini sebagai kebiasaan bagi mereka. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah SWT di surat Al-Isra' ayat 79 :

17:79

”Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji.” (QS. Al Israa ” 79)

Waktu untuk mendirikan shalat malam ialah setelah shalat Isa' dan sebelum shalat Subuh. oleh karena itu apapun shalat sunah yang dilakukan ketika setelah shalat Isa' (kecuali Shalat sunah rawatib dua raka'at setelah shalat isa') samapai waktu subuh tiba itu dinamakan shalat malam. 

Kalau shalat Tahajud apakah beda dengan shalat malam?? tentu tidak ada bedanya karena shalat Tahajud pun bagian dari shalat malam.

Ibnu Faris berkata, “Adapun orang yang ber-tahajud (اَلْمُتَهَجِّدُ) adalah orang yang salat di waktu malam.” (Lihat Fathul Bari, 3:5, Penerbit Darul Hadits, Kairo, Cet. 1, Thn. 1419 H/1998 M)

dari terjemahan tersebut dapat kita pahami bahwasannya shalat malam dan tahajud itu sama saja, karena tahajud merupakan salah satu dari shalat malam. banyak orang beranggapan bahwasannya untuk shalat tahajud kita mesti tidur dahulu, anggapan ini kurang tepat karena tidur bukanlah sebuah keharusan dan syarat syah nya shalat tahajud melainkan hanya sebuah anjuran sesuai dengan hadist di bawah ini

“Apabila kamu mengantuk ketika shalat, maka tidurlah terlebih dahulu sampai hilang rasa kantukmu. Karena bila kamu mengantuk dalam shalat, mungkin suatu ketika kamu bermaksud memohon ampunan kepada ALLAH, tetapi ternyata kamu justru memaki-maki diri kamu sendiri."
[HR. Bukhari 205, Muslim 1309]

jadi tidur terlebih dahulu adalah anjuran bukan sebuah keharusan, karena waktu utama shalat tahajud adalah 1/3 malam agar kita tidak mengantuk saat shalat maka di anjurkanlah untuk tidur. tidur ataupun tidak tidur terlebih dahulu, shalat malam adalah ibadah yang sangat direkomendasikan karena banyak sekali keutamaannya.  

semoga kita selalu dimudahkan untuk menjalankan shalat malam. ^_^..

Salam Muslim Prestasi...
Wassalamu'alaikum wr.wb..  

Rabu, 16 Januari 2013

Metode Dakwah dalam Al-Qur’an


Dalam al-Qur’an surah Al-Nahl (16): 125 termuat beberapa metode dakwah sebagaimana dapat dibaca dalam firman Allah swt:
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang terbaik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari JalanNya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Tiga metode dakwah yang terkandung dalam ayat ini, yaitu : metode al-hikmah, metode al-maw’izhah dan metode mujadalah.
Metode al-hikmah
Kata al-hikmah terulang sebanyak 210 kali dalam al-Qur’an. Secara etimologis, kata ini berarti kebijaksanaan, bagusnya pendapat atau pikiran, ilmu, pengetahuan, filsafat, kenabian, keadilan, pepatah dan juga berarti al-Qur’an al-Karim. Hikmah juga diartikan al-Ilah, seperti dalam kalimat hikmah al-tasyri’ atau ma hikmah zalika dan diartikan juga al-kalam atau ungkapan singkat yang padat isinya.
Makna al-hikmah yang tersebar dalam al-Qur’an di 20 tempat tersebut, secara ringkas, mengandung tiga pengertian. Pertama, al-hikmah dalam arti “penelitian terhadap segala sesuatu secara cermat dan mendalam dengan menggunakan akal dan penalaran”. Kedua, al-hikmah yang bermakna “memahami rahasia-rahasia hukum dan maksud-maksudnya”. Ketiga, al-hikmah yang berarti “kenabian atau nubuwwah”.
Adapun kata al-hikmah dalam ayat ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ menurut al-Maraghi (w. 1945), berarti perkataan yang jelas disertai dalil atau argumen yang dapat memperjelas kebenaran dan menghilangkan keraguan. Sedang Muhammad Abduh (w. 1905) mengartikan al-hikmah sebagai ilmu yang sahih yang mampu membangkitkan kemauan untuk melakukan suatu perbuatan yang bermanfaat dan kemampuan mengetahui rahasia dan faedah setiap sesuatu. Dalam Tafsir Departemen Agama disebutkan bahwa al-hikmah ialah perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dan yang batil.
Dalam Tafsir al-Mishbah, Quraish Shihab menjelaskan hikmah antara lain berarti yang paling utama dari segala sesuatu, baik pengetahuan maupun perbuatan. Dia adalah pengetahuan atau tindakan yang bebas dari kesalahan atau kekeliruan. Hikmah juga berarti sebagai sesuatu yang bila digunakan/diperhatikan akan mendatangkan kemashlahatan dan kemudahan yang besar atau yang lebih besar, serta menghalangi terjadinya mudharat atau kesulitan yang besar atau yang lebih besar. Hanya saja, menurut Quraish, hikmah sebagai metode dakwah lebih sesuai untuk cendekiawan yang berpengetahuan tinggi.
Metode al-Maw’izah al-hasanah
Metode dakwah kedua yang terkandung dalam QS. Al-Nahl (16) ayat 125 adalah metode al-maw’izat al-hasanah. Maw’izat dari kata وعظ yang berarti nasehat. Juga berarti menasehati dan mengingatkan akibat suatu perbuatan, menyuruh untuk mentaati dan memberi wasiat agar taat. Kata maw’izat disebut dalam al-Qur’an sebanyak 9 kali. Kata ini berarti nasehat yang memiliki ciri khusus, karena mengandung al-haq (kebenaran), dan keterpaduan antara akidah dan akhlaq serta mengandung nilai-nilai keuniversalan. Kata al-hasanah lawan dari sayyi’ah, maka dapat dipahami bahwa maw’izah dapat berupa kebaikan dan dapat juga berupa keburukan.
Metode dakwah berbentuk nasehat ini ditemukan dalam al-Qur’an dengan memakai kalimat-kalimat yang menyentuh hati untuk mengarahkan manusia kepada ide-ide yang dikehendakinya, seperti nasehat Luqman al-Hakim kepada anaknya. Tetapi, nasehat al-Qur’an itu menurut Quraish Shihab, tidak banyak manfaatnya jika tidak dibarengi dengan teladan dari penasehat itu sendiri. Dalam hal ini, Rasulullah saw. yang patut dijadikan panutan, karena pada diri beliau telah terkumpul segala macam keistimewaan sehingga orang-orang yang mendengar ajarannya dan sekaligus melihat penjelmaan ajaran itu pada diri beliau sehingga akhirnya terdorong untuk meyakini ajaran itu dan mencontoh pelaksanaannya.
Metode al-Mujàdalah
Al-Mujàdalah terambil dari kata جدل, yang bermakna diskusi atau perdebatan. Kata jadal (diskusi) terulang sebanyak 29 kali dengan berbagai bentuknya di beberapa tempat dalam al-Qur’an.
Dari kata-kata itu, yang menunjuk kepada arti diskusi mempunyai tiga obyek, yaitu: membantah karena: (1) menyembunyikan kebenaran, (2) mempunyai ilmu atau ahli kitab, (3) kepentingan pribadi di dunia. Dari berbagai macam obyek dakwah dalam berdiskusi tersebut, akan dititikberatkan pada obyek yang mempunyai ilmu. Berdiskusi dengan obyek semacam ini membutuhkan pemikiran yang tinggi dan wawasan keilmuan yang cukup. Sebab, al-Qur’an menyuruh manusia dengan istilah ahsan (dengan cara yang terbaik). Jidal disampaikan dengan ahsan (yang terbaik) menandakan jidal mempunyai tiga macam bentuk, ada yang baik, yang terbaik dan yang buruk.
Al-Maraghi mengartikan kalimat ‘wa jadilhum bi allatiy hiya ahsan’ dengan berdialog dan berdiskusi agar mereka patuh dan tunduk. Sedangkan Sayyid Qutb mengartikannya dengan: ‘berdialog dan berdiskusi bukan untuk mencari kemenangan, akan tetapi agar patuh dan tunduk terhadap agama untuk mencapai kebenaran.
Diskusi atau perdebatan tidak boleh dilakukan dengan sikap emosional. Sebab, hal itu tidak akan mendekatkan orang kepada Islam, bahkan bisa terjadi sebaliknya. Karena itu, dalam QS. al-Ankabut (29): 46 dijelaskan tentang cara menghadapi orang yang tidak mau menerima kebenaran. Di dalam ayat ini, diberikan tuntunan kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan pengikutnya, bahwa jika terpaksa bertukar pikiran (berdebat atau berdiskusi) dengan Ahl al-Kitab, adakanlah dengan cara yang paling baik, yaitu dengan pertimbangan akal yang murni. Jika terjadi perbedaan pendapat, seorang da’i tidak boleh emosional.
Sayyid Qutb memberikan penjelasan tentang metode dakwah ini; dakwah dengan al-mujàdalah bi allatiy hiya ahsan ialah dakwah yang tidak mengandung unsur pertikaian, kelicikan dan kejelekan, sehingga mendatangkan ketenangan dan kelegaan bagi juru dakwah.

sekarang kita telah tahu seperti apa metode penyampaian berdakwah dalam Al-Qur'an,, pemakaian metode apa saja sich bisa2 aja, asal tetap dalam syari'at Islam...

SALAM DAKWAH... :-)



Selasa, 15 Januari 2013

Larangan Mencela Hujan, Panas Terik, Angin, Waktu dst

Dimusim penghujan kayak gini pernah ga teman-teman mencela hujan karena menghalangi aktivitas?
Atau pernah mencela panas yang terik, angin yang kencang sekali atau keterbatasan waktu yang teman miliki?
sekarang kita akan bahas itu
Dalam sebuah hadits qudsi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Anak Adam telah menyakiti Aku; dia mencaci maki masa (waktu), padahal Aku adalah pemilik dan pengatur masa, Aku-lah yang mengatur malam dan siang menjadi silih berganti.” (HR. Bukhari no. 4826 dan Muslim no. 2246, dari Abu Hurairah)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,”Janganlah kamu mencaci maki angin.” ( HR. Tirmidzi no. 2252, dari Abu Ka’ab. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih) Allah lah yang mengatur angin, panas, hujan, dll.

"Sesungguhnya ada seseorang yang mengucapkan kalimat yang ia anggap biasa tetapi karenanya ia terjun ke neraka sejauh 70 tahun." (HR. At-Tirmidzi, Shahih ghariB).
jadi sekarang kita sudah ngertikan kalo mencela atau mengucapkan kalimat yangnegatif terhadap hujan, angin, panas, dan yang Allah ciptakan itu ga boleh banget untuk kita ucapkan..

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Dua doa yang tidak akan ditolak:
[1] do’a ketika adzan dan [2] do’a ketika turunnya hujan." [HR. Al Hakim dan Al Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan]

Ibnu Qudamah dalam Al Mughni mengatakan,
”Dianjurkan untuk berdo’a ketika turunnya hujan, sebagaimana diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, “Carilah do’a yang mustajab pada tiga keadaan : [1] Bertemunya dua pasukan, [2] Menjelang shalat dilaksanakan, dan [3] Saat hujan turun. ”[Dikeluarkan oleh Imam Syafi’i dalam Al Umm dan Al Baihaqi dalam Al Ma’rifah dari Makhul secara mursal. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih]
ga da salahnya nie,, dari pada kita mencela,, lebih baik kita bersyukur dan berdoa karena ketika hujan doa kita tu bener-bener ga akan di tolak sama Allah SWT...

Diriwayatkan dari 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha, َ

ﻪَّﻠﻟﺍ ﻰَّﻠَﺻ َّﻲِﺒَّﻨﻟﺍ َّﻥَﺃ
ﻥﺎَﻛ َﻢَّﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ
ﺮَﻄَﻤْﻟﺍ ﻯَﺃَﺭ ﺍَﺫﺇ
ﺎًﺒِّﻴَﺻ َّﻢُﻬَّﻠﻟﺍ : َﻝﺎَﻗ
ﺎًﻌِﻓﺎَﻧ

"Adalah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila melihat hujan beliau berdoa: ALLAHUMMA SHAYYIBAN NAAFI'A (Ya Allah, - jadikan hujan ini- hujan yang membawa manfaat - kebaikan-." (HR. Al-Buhari)...

semoga bermanfaat buat kita semua,, 
Assalamu'alaikum wr.wb

10 Manfaat Gerakan Shalat

Shalat lima waktu hukumnya wajib. Selain untuk mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa, shalat juga memberikan ketenangan jiwa dan pikiran. Tapi pernahkah terpikir olehmu bahwa setiap gerakan dalam shalat adalah gudang obat untuk menyembuhkan segala penyakit?

Kita cek yuk apa saja manfaat yang diberikan dari setiap gerakan itu.

1. TAKBIRATUL IHRAM

POSISI : Berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah.

MANFAAT : Melancarkan aliran darah, getah bening dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar.Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.

2. RUKUK

POSISI : Rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.

MANFAAT : Postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat.

3. I`TIDAL

POSISI : Bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah, mengangkat kedua tangan setinggi telinga.

MANFAAT : Ftidal adalah variasi postur setelah rukuk dan sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebihlancar.

4. SUJUD

POSISI : Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai.

MANFAAT : Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu, lakukan sujud dengan tumaâninah, jangan tergesa gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.

5. DUDUK ANTARA DUA SUJUD

POSISI : Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy (tahiyyat awal) dan tawarruk (tahiyyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki.

MANFAAT : Saat iftirosy, kita bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus Ischiadius. Posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (urethra), kelenjar kelamin pria (prostata) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan. dengan benar, postur irfi mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iffirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga. kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.

6. SALAM

POSISI: Memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal.

MANFAAT : Relaksasi otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah.Beribadah secara, kontinyu bukan saja menyuburkan iman, tetapi mempercantik diri wanita luar & dalam.

Selain itu ,ada lagi nih kelebihan dari gerakan SHALAT

7.PACU KECERDASAN

Gerakan sujud dalam salat tergolong unik.Falsafahnya adalah manusia menundukkan diri serendah-rendahnya, bahkan lebih rendah dari pantatnya sendiri. Dari sudut pandang ilmu psikoneuroimunologi (ilmu mengenai kekebalan tubuh dari sudut pandang psikologis) yang didalami Prof . Sholeh, gerakan ini mengantar manusia pada derajat setinggi-tingginya. Mengapa?Dengan melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk menerima banyak pasokan darah. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas kepala yang memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Itu artinya, otak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan kata lain, sujud yang tumakninah dan kontinyu dapat memacu kecerdasan. Risetnya telah mendapat pengakuan dari Harvard Universitry , AS. Bahkan seorang dokter berkebangsaan Amerika yang tak dikenalnya menyatakan masuk Islam setelah diam-diam melakukan riset pengembangan khusus mengenai gerakan sujud.

8.PERINDAH POSTUR

Gerakan-gerakan dalam salat mirip yoga atau peregangan (stretching) . Intinya untuk melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. Keunggulan salat dibandingkan gerakan lainnya adalah salat menggerakan anggota tubuh lebih banyak, termasuk jari kaki dan tangan. Sujud adalah latihan kekuatan untuk otot tertentu, termasuk otot dada. Saat sujud, beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan. Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi kebanggaan wanita. Payudara tak hanya menjadi lebih indah bentuknya tetapi juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya.

9.MUDAHKAN PERSALINAN

Masih dalam pose sujud, manfaat lain bisa dinikmati kaum hawa. Saat pinggul dan pinggang terangkat melampaui kepala dan dada, otot-otot perut (rectus abdominis dan obliquus abdominis externuus) berkontraksi penuh. Kondisi ini melatih organ di sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lama. Ini menguntungkan wanita karena dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila, otot perut telah berkembang menjadi lebih besar dan kuat, maka secara alami ia justru lebih elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan serta mempertahankan organ-organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi).

10.MEMPERBAIKI KESUBURAN

Setelah sujud adalah gerakan duduk. Dalam salat ada dua macam sikap duduk, yaitu duduk iftirosy (tahiyyat awal) dan duduk tawarruk (tahiyyat akhir). Yang terpenting adalah turut berkontraksinya otot-otot daerah perineum. Bagi wanita, inilah daerah paling terlindung karena terdapat tiga lubang, yaitu liang persenggamaan, dubur untuk melepas kotoran, dan saluran kemih. Saat duduk tawarruk, tumit kaki kiri harus menekan daerah perineum. Punggung kaki harus diletakkan di atas telapak kaki kiri dan tumit kaki kanan harus menekan pangkal paha kanan. Pada posisi! ini tumit kaki kiri akan memijit dan menekan daerah perineum. Tekanan lembut inilah yang memperbaiki organ reproduksi di daerah perineum.
 
SO KALO GITU,, AYOO KITA PERBAIKI DAN PERBANYAK SHOLAT KITA....
TAPI INGAT !! UTAMAKAN YANG WAJIB YACH.....

Minggu, 13 Januari 2013

Shalahuddin Yusuf Al Ayyubi

Kali ini saya ingin sedikit bercerita…

tentang sesosok pahlawan Islam yg akan terus dikenang sepanjang masa… seorang mujahid besar yg tak pernah lelah memperjuangkan agamanya… seorang Sultan yg amat dicintai rakyat karena sikap zuhudnya…seseorang yg bisa bersikap lembut pada musuhnya tanpa mengurangi sedikitpun kewibawaannya.. seseorang yg sanggup merebut kembali Al Quds tercinta…dan yg jelas dia memang idola saya...
Shalahuddin Yusuf Al Ayyubi…

Lahir pada tahun 532 H di benteng Tikrit, lalu dibesarkan di Mosul dan Ba’albak. Shalahuddin adalah gelarnya, sedangkan al-Ayyubi nisbah keluarganya. Adapun nama sebenarnya ialah Yusuf bin Najmuddin. Ia tumbuh dibawah asuhan ayahnya sendiri Najmuddin Ayyub dan pamannya Asasuddin Syirkuh yg merupakan panglima tertinggi pasukan Sultan Nuruddin Zanki, penguasa Damaskus (Syiria) pd waktu itu.
Masa2 sebelum kelahiran pahlawan kita tercinta, Khilafah Abbasiyah masih berdiri tegak, dg berpusat di Baghdad. Akan tetapi wilayahnya terusa berkurang dg banyaknya daerah2 yg melepaskan diri dan membentuk negara (kesultanan) baru akibat rasa kecewa dan mosi tidak percaya terhadap khalifah yg berkuasa..Salah satunya adalah Kesultanan Zanki, dg Imaduddin Zanki (ayah Nuruddin) sebagai pendiri.

Sementara itu, dinasti Fathimiyyah yg beraliran syi’ah juga sedang menancapkan kekuasaan penuh di bumi Mesir, terus berupaya untuk menggoyang kekuasaan khalifah di Baghdad dan menyebarkan pahamnya yg tentu saja bertentangan dg aqidah ahlussunnah.
Kaum muslimin terpecah belah. Padahal Pasukan Salib semakin agresif melancarkan misinya melebarkan sayap ke bumi Islam. Sampai puncaknya, tahun 491 H/1098 M mereka berhasil merebut Baitul Maqdis dari tangan kita!!! Terjadilah tragedi luar biasa yang belum pernah terjadi dalam sejarah umat manusia. Kaum kafir Kristen itu telah menyembelih penduduk awam Islam lelaki, perempuan dan kanak-kanak dengan sangat ganasnya. Mereka juga membantai orang-orang Yahudi dan orang-orang Kristen yang enggan bergabung dengan kaum Salib. Keganasan kaum Salib Kristen yang sangat melampaui batas itu telah dikutuk dan diceritakan oleh para saksi dan penulis sejarah yang terdiri dari berbagai agama dan bangsa. Pahlawan Salib yang berjasa itu berjalan menginjak-injak tumpukan mayat Muslimin, mengejar mereka yang masih berusaha dengan sia-sia melarikan diri. Raymond d' Angiles yang menyaksikan peristiwa itu mengatakan bahwa “di serambi masjid mengalir darah sampai setinggi lutut, dan sampai ke tali tukang kuda prajurit.” Inilah akibatnya, ketika mayoritas masyarakat Muslim terlena dg perselisihan dan pertikaian antar mereka sendiri.
Imamuddin Zanki dan diteruskan oleh anaknya Nuruddin Zanki dengan dibantu oleh panglima Asasuddin Syirkuh.merupakan tokoh2 yg amat gigih memperjuangkan persatuan Islam, membebaskan tanah suci terjajah, dan berusaha memulai kembali ekspansi Islam. Merekalah yg menjadi sumber inspirasi, bagi Shalahuddin Al Ayyubi.

Rencana Sultan Nuruddin mempersatukan wilayah2 Islam untuk kemudian bersama melawan pasukan Salib dimulai dg penaklukan Mesir. Menghadapi kaum syi’ah disana, beliau kemudian mengirim sejumlah da’i dan ulama ke Mesir untuk menyatukan persepsi lapisan masyarakat bawah untuk bersiap menerima kedatangan pasukan yg membawa bendera persatuan Islam. Para da’i dan ulama ini (Ibnu Naja’, al Khabusyani, dll)-lah yg kemudian menyebarkan ajaran2 Islam yg benar di sana dan mengecam para pemimpin dinasti Fathimiyyah, mengecap mereka sbg zindiq yang tidak lepas dari pengaruh Yahudi.



Pada tahun 562 H/1167 M barulah pasukan dari Damaskus yg dipimpin oleh Panglima Asasuddin Syirukh dan keponakannya, Shalahuddin al Ayyubi memsauki wilayah Mesir. Bersamaan dg itu Pasukan Salib Eropa juga telah mendarat di bagian wilayah Mesir lainnya. Terjadilah beberapa pertarungan sengit. Akhirnya Mesir berhasil ditaklukan dengan terbunuhnya Perdana Menteri saat itu, Syawur, yg bersekutu dg Pasukan Salib.
Tahun 1169 M Asasuddin Syirukh diangkat oleh Khalifah Adhid Lidinillah (dinasti Fathimiyyah) sebagai Menteri dan Panglima Angkatan Perang Mesir. Sayangnya, dua bulan setelah pengangkatannya itu, dia berpulang ke rahmatullah. Shalahuddin ditunjuk sebagai penggatinya. Walaupun berada di bawah khliafah Fathimiyyah,tetap saja sejatinya Shalahuddin masih merupakan kepanjangan tangan dari Sultan Nuruddin di Damaskus.
Dan ketika Khalifah Adhid wafat, setelah mengalami sakit berkepanjangan, resmilah Shalahuddin menjadi penguasa negeri Mesir. Ia menjadi pemimpin bijak yg amat dicintai rakyatnya. Kehidupan Shlahahuddin di Mesir amat kental dg nuansa religius. Shalahuddin berguru pada ulama2 besar, yg paling populer adalah Quthbuddin an Naisaburi, yg mengarang buku ‘Aqidat al Islam sebagai pegangan dirinya dan anak2nya. Ia sendiri merupakan ahli fiqih. Mempelajari fiqih mazhab Syafi’i dan hadis dari Abu Thahir as Silafi dan ulama lainnya.Ada yg menyatakan bahwa Shalahuddin hafal Al Qur’an, kitab at Tanbih dalam bidang fiqih dan al Hamasah dalam bidang puisi. Ia juga bersikap zuhud dan selalu mementingkan rakyatnya.
Ini adalah hal yg amat luar biasa mengingat masa muda-nya yang bukan hanya jauh dari nilai2 Islam, tapi juga penuh hura-hura khas anak muda. Titik tolak perubahan kepribadian seorang Shalahuddin dimulai saat ia bergabung dengan pasukan pamannya, yg juga disebut sbg Mu’askar ‘Aqidy (pasukan yg mengusung nilai2 luhur aqidah Islam). Disinilah kemudian Shalahuddin menyadari dan memahami Islam yg sebenarnya. Mulai saat itu pemikiran2 pamannya juga Sultan Nuruddin tentang persatuan Islam merasuki dirinya. Ia beratubat dan meninggalkan gaya hidup bergelimang kenikmatan untuk kehidupan yg lebih serius dan sungguh2. Dan ia tetap konsisten dg jalan hidup baru yg dipilihnya hingga akhir hayatnya. Jihad fi Sabilillah, selalu memnuhi benaknya.
Atas dasar persatuan Islam pula-lah, Shalahuddin melenyapkan sisa2 kekuatan dinasti Fathimiyyah, serta pengikutnya yg beraliran syi’ah. Al Azhar, pada saat itu dikenal sebagai pusat studi ilmu2 syi’ah, ditutup selama 17 tahun. Mahasiswanya dipulangkan. Dosen lama diganti dg dosen2 baru beraliran sunni yg ditangkan dari berbagai penjuru bumi Islam. Jadilah Al Azhar sebagaimana yg kita kenal sekarang, universitas Islam terbesar di dunia.
Ekspansi kaum Muslimin (via pasukan Nuruddin) terus berlanjut, berhasil merebut kembali 50 kota dari tangan Pasukan Salib.Target selanjutnya : Baitul Maqdis.
Sayang, ajal terlebih dulu menjemput sang Sultan pada thn 569 H/1174 M. Shalahuddin al Ayyubi bertekad mewujudkan impian pendahulunya.
Pengganti Nuruddin di Syiria, Malik ash-Shaleh, masih berusia 11 tahun. Sebagai seorang bocah, ia amat mudah dipengaruhi orang2 disekelilingnya. Atas saran Gumushtagin, ia mundur dari Damaskus menuju Aleppo. Ini membuat Pasukan Salib (Perancis) berhasil menduduki Damaskus dg amat mudah tanpa perlawanan. Rakyat geram dibuatnya. Begitu juga Shalahuddin al-Ayyubi, yang kemudian segera berangkat ke Damaskus dengan suatu pasukan yang kecil dan merebut kembali kota itu. Ketika Malik ash-Shaleh meninggal dunia pada tahun 1182 Masehi, Shalahuddin kemudian menyatukan Mesir dan Syiria dan mendirikan dinasti baru, Al Ayyubi.
Tidak lama kemudian, Shalahuddin dapat menggabungkan negeri-negeri An-Nubah, Sudan, Yaman dan Hijaz ke dalam daerah kekuasaannya. Negara di Afirka yang telah diduduki oleh laskar Salib dari Normandy, juga telah dapat direbutnya dalam waktu yang singkat. Dengan ini, cukuplah modal yg dibutuhkan untuk merebut kembali Baitul Maqdis yg telah lama dikuasai Pasukan Salib.



Singkat cerita --toh dah banyak yg nyeritain ttg ini, dan pasti dah banyak pula yg hafal ^_^ -- tahun 1193 M kaum Muslimin berhasil memasuki Al Quds tanpa pertumpahan darah yg berarti, layaknya dahulu Amirul Mukminin Umar bin Khattab ra. ketika menjejakkan kaki di bumi Palestine.
Shalat Jum’at pertama di masjid Al Aqsha, masjid begitu sesak dg kaum muslimin yg tak kuat menahan cucuran air mata tumpahan rasa haru. Shalahuddin meminta Ibn az Zaki asy Syafi’i untukmenyampaikan khutbah Jum’at. Dimulai dg mengutip firman Alloh swt:
“ Maka orang2 yg zalim itu dimusnahkan sampai ke akar2nya. Segala puji bagi Alloh, Tuhan semesta alam.” (Q.S. Al An’am : 45).
Disertai pula dg gambaran berbagai keistimewaan Baitul Maqdis : Kiblat yang pertama, masjid kedua, tanah suci ketiga. Tempat penghimpunan (mahsyar) dan pemisahan (mansyar) seluruh manusia di hari kiamat. Tempat tinggal para nabi dan tujuan para wali.
Tetapi sayang, Shalahuddin al Ayyubi tidaklah ditakdirkan untuk lama merasakan nikmat perdamaian. Kondisi fisiknya terus melemah dan mengalami komplikasi berbagai macam penyakit, hingga akhirnya meninggal pada tahun 589 H/ 1194 M dan dimakamkan di sebelah makam Nuruddin Zanki.Hingga wafatnya, ia tidak pernah termasuk orang yg wajib berzakat karena sekian banyak sedekah telah menguras habis sluruh kekayaannya. “Hari itu merupakan hari musibah besar, yang belum pernah dirasakan oleh dunia Islam dan kaum Muslimin, semenjak mereka kehilangan Khulafa Ar-Rasyidin” demikian tulis seorang penulis Islam.
Hmmm… demikianlah kisah singkat perjalanan hidup pahlawan kita… Ya, ini memang hanya penggalan sejarah masa silam.. Tapi, saya percaya banyak hikmah dan ibrah yg bisa kita ambil dari sejarah.. Seperti halnya Shalahuddin al Ayyubi yg menghidupkan peringatan maulid Nabi untuk mengkaji shiroh Rasul demi menghidupkan semangat jihad pasukannya… Jadi, kenapa kita tidak mengambil pula spirit dan ghiroh tingginya dalam upaya pemersatuan Islam… membebaskan Palestina tercinta…memerdekakan saudara2 kita di Irak, Afghan, Chechnya…
Shalahuddin bukanlah manusia setengah malaikat yg tanpa cela. Ia, seperti sebagian besar dari kita, pernah mengalami satu masa dalam hidup yg isinya penuh dg kesia-siaan belaka. Tapi persentuhannya dg Islam mengubah segalanya. Merombak total kepribadiannya. Seperti yg pernah dijabarkan oleh Ibnu Taimiyah : “Orang yg mengetahui dan merasakan kejelekan, kemudian mengetahui dan merasakan kebaikan, maka cintanya kepada kebaikan dan bencinya kepada kejelekan niscaya akan melebihi orang yg tidak pernah mengalaminya..”
Biografi Salahudin Al-Ayubi (1138 - 1193 M)
Shalahuddin Al-Ayubi terlahir dari keluarga Kurdish di kota Tikrit (140km barat laut kota Baghdad) dekat sungai Tigris pada tahun 1137M. Masa kecilnya selama sepuluh tahun dihabiskan belajar di Damaskus di lingkungan anggota dinasti Zangid yang memerintah Syria, yaitu Nur Ad-Din atau Nuruddin Zangi.
Salahudin Al-Ayubi atau tepatnya Sholahuddin Yusuf bin Ayyub, Salah Ad-Din Ibn Ayyub atau Saladin/salahadin (menurut lafal orang Barat) adalah salah satu pahlawan besar dalam tharikh (sejarah) Islam.

Satu konsep dan budaya dari pahlawan perang ini adalah perayaan hari lahir Nabi Muhammad SAW yang kita kenal dengan sebutan maulud atau maulid, berasal dari kata milad yang artinya tahun, bermakna seperti pada istilah ulang tahun. Berbagai perayaan ulang tahun di kalangan/organisasi muslim sering disebut sebagai milad atau miladiyah, meskipun maksudnya adalah ulang tahun menurut penanggalan kalender Masehi.

Selain belajar Islam, Shalahuddin pun mendapat pelajaran kemiliteran dari pamannya Asaddin Shirkuh, seorang panglima perang Turki Seljuk. Kekhalifahan. Bersama dengan pamannya Shalahuddin menguasai Mesir, dan mendeposisikan sultan terakhir dari kekhalifahan Fatimid (turunan dari Fatimah Az-Zahra, putri Nabi Muhammad SAW).

Dinobatkannya Shalahuddin menjadi sultan Mesir membuat kejanggalan bagi anaknya Nuruddin, Shalih Ismail. Hingga setelah tahun 1174 Nuruddin meninggal dunia, Shalih Ismail bersengketa soal garis keturunan terhadap hak kekhalifahan di Mesir. Akhirnya Shalih Ismail dan Shalahuddin berperang dan Damaskus berhasil dikuasai Sholahuddin. Shalih Ismail terpaksa menyingkir dan terus melawan kekuatan dinasti baru hingga terbunuh pada tahun 1181. Shalahuddin memimpin Syria sekaligus Mesir serta mengembalikan Islam di Mesir kembali kepada jalan Ahlus Sunnah wal Jamaah.

Dalam menumbuhkan wilayah kekuasaannya Shalahuddin selalu berhasil mengalahkan serbuan para Crusader dari Eropa, terkecuali satu hal yang tercatat adalah Shalahuddin sempat mundur dari peperangan Battle of Montgisard melawan Kingdom of Jerusalem (kerajaan singkat di Jerusalem selama Perang Salib). Namun mundurnya Sholahuddin tersebut mengakibatkan Raynald of Châtillon pimpinan perang dari The Holy Land Jerusalem memrovokasi muslim dengan mengganggu perdagangan dan jalur Laut Merah yang digunakan sebagai jalur jamaah haji ke Makkah dan Madinah. Lebih buruk lagi Raynald mengancam menyerang dua kota suci tersebut, hingga akhirnya Shalahuddin menyerang kembali Kingdom of Jerusalem di tahun 1187 pada perang Battle of Hattin, sekaligus mengeksekusi hukuman mati kepada Raynald dan menangkap rajanya, Guy of Lusignan.

Akhirnya seluruh Jerusalem kembali ke tangan muslim dan Kingdom of Jerusalem pun runtuh. Selain Jerusalem kota-kota lainnya pun ditaklukkan kecuali Tyres/Tyrus. Jatuhnya Jerusalem ini menjadi pemicu Kristen Eropa menggerakkan Perang Salib Ketiga atau Third Crusade.

Perang Salib Ketiga ini menurunkan Richard I of England ke medan perang di Battle of Arsuf. Shalahuddin pun terpaksa mundur, dan untuk pertama kalinya Crusader merasa bisa menjungkalkan invincibilty Sholahuddin. Dalam kemiliteran Sholahuddin dikagumi ketika Richard cedera, Shalahuddin menawarkan pengobatan di saat perang di mana pada saat itu ilmu kedokteran kaum Muslim sudah maju dan dipercaya.


Pada tahun 1192 Shalahuddin dan Richard sepakat dalam perjanjian Ramla, di mana Jerusalem tetap dikuasai Muslim dan terbuka kepada para peziarah Kristen. Setahun berikutnya Shalahuddin meninggal dunia di Damaskus setelah Richard kembali ke Inggris. Bahkan ketika rakyat membuka peti hartanya ternyata hartanya tak cukup untuk biaya pemakamannya, hartanya banyak dibagikan kepada mereka yang membutuhkannya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWx6XxRVGt_QkDAlZ9dpKbPEq9BY5NeEjnLI1Rggn3efwFqxoGex1ForwsXuqghELOBXaR0tYlHh9AOYYLCMO9bxUdcSG6uA_ubC3C6L7jpiJzuTjqUDr5I-9-6Zchz47IA0Zya2z7Vote/s1600/rasul-saw.jpg

Data lengkap tentang King Salahudin Al-Ayubi
Memerintah 1174 M. – 4 Maret-1193 M.
Dinobatkan 1174 M.
Nama lengkap Yusuf Ayyubi
Lahir 1138 M. di Tikrit, Iraq
Meninggal 4 Maret-1193 M. di Damaskus, Syria
Dimakamkan Masjid Umayyah, Damaskus, Syria
Pendahulu Nuruddin Zengi
Pengganti Al-Aziz
Dinasti Ayyubid
Ayah Najmuddin Ayyub

Selain dikagumi Muslim, Shalahuddin atau Saladin/salahadin mendapat reputasi besar di kaum Kristen Eropa, kisah perang dan kepemimpinannya banyak ditulis dalam karya puisi dan sastra Eropa, salah satunya adalah The Talisman (1825) karya Walter Scott.

Masa lalu memang tidak mudah pergi meskipun kita seperti tak ingin menengoknya. Bahkan di salah satu tembok Masjid Umayyah yang dulu adalah Katedral Yahya Pembaptis yang dipermak jadi masjid yang indah di tahun 700-an itu, seorang sejarawan masih menemukan sisa inskripsi ini: "Kerajaan-Mu, ya, Kristus, adalah kerajaan abadi...."

Tapi jika masa lalu tak mudah pergi, dari bagian manakah dari Saladin yang akan datang kepada kita kini? Dari ruang makamnya yang kusam, mitos apa yang akan kita teruskan? Kisah Saladin adalah kisah peperangan. Dari zamannya kita dengar cerita dahsyat bagaimana agama-agama telah menunjukkan kemampuannya untuk memberi inspirasi keberanian dan ilham pengorbanan - yang kalau perlu dalam bentuk pembunuhan.

Tapi sebagian besar kisah Saladin - yang tersebar baik di Barat maupun di Timur dari sejarah Perang Salib yang panjang di abad ke- 12 itu - adalah juga cerita tentang seorang yang pemberani dalam pertempuran, yang sebenarnya tak ingin menumpahkan darah. Saladin merebut Jerusalem kembali di musim panas 1187. Tapi menjelang serbuan, ia beri kesempatan penguasa Kristen kota itu untuk menyiapkan diri agar mereka bisa melawan pasukannya dengan terhormat. Dan ketika pasukan Kristen itu akhirnya kalah juga, yang dilakukan Saladin bukanlah menjadikan penduduk Nasrani budak-budak. Saladin malah membebaskan sebagian besar mereka, tanpa dendam, meskipun dulu, di tahun 1099, ketika pasukan Perang Salib dari Eropa merebut Jerusalem, 70 ribu orang muslim kota itu dibantai dan sisa-sisa orang Yahudi digiring ke sinagog untuk dibakar.

"Anakku," konon begitulah pesan Sultan itu kepada anaknya, az-Zahir, menjelang wafat, "...Jangan tumpahkan darah... sebab darah yang terpercik tak akan tertidur."

Dalam hidupnya yang cuma 55 tahun, ikhtiar itulah yang tampaknya dilakukan Saladin. Meskipun tak selamanya ia tanpa cacat, meskipun ia tak jarang memerintahkan pembunuhan, kita toh tahu, bagaimana pemimpin pasukan Islam itu bersikap baik kepada Raja Richard Berhati Singa yang datang dari Inggris untuk mengalahkannya. Ketika Richard sakit dalam pertempuran, Saladin mengiriminya buah pir yang segar dingin dalam salju, dan juga seorang dokter. Lalu perdamaian pun ditandatangani, 1 September 1192, dan pesta diadakan dengan pelbagai pertandingan, dan orang Eropa takjub bagaimana agama Islam bisa melahirkan orang sebaik itu.

Kita sekarang juga mungkin takjub bagaimana masa lalu bisa melahirkan orang sebaik itu. Terutama ketika orang hanya mencoba menghidupkan kembali apa yang gagah berani dari abad ke- 12 tapi meredam apa yang sabar dan damai dari sebuah zaman yang penuh peperangan. Tapi pentingkah sebenarnya masa silam?

Dari makam telantar orang Kurdi yang besar itu, suatu hari di tahun 1970-an, saya kembali ke pusat Damaskus, lewat lorong bazar yang sibuk di depan Masjid Umayyah. Kota itu riuh, keriuhan yang mungkin tanpa sejarah.

l9 Januari 1991

(Goenawan Mohamad, Catatan Pinggir 4, Grafiti, 1995, h.
388-390)

Ref : http://yulian.firdaus.or.id/
http://m0emets.blogspot.com/2007/11/salahudin-al-ayubi.ht

Sabtu, 12 Januari 2013

3 WASIAT RASULULLAH



عَنْ أَبِي ذَرّ جُنْدُبْ بْنِ جُنَادَةَ وَأَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ مُعَاذ بْن جَبَلٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
Dari Abu Dzar, Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman, Mu’az bin Jabal radhiallahuanhuma dari Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam beliau bersabda : “Bertakwalah kepada Allah dimana saja kamu berada, iringilah keburukan dengan kebaikan niscaya menghapusnya dan pergauilah manusia dengan akhlak yang baik “

Takhrij hadits

Hadits ini hasan. Diriwayatkan oleh : Ahmad (V/153, 158, 177), at-Tirmidzi (no. 1987), ad-Darimi (II/323), dan al-Hâkim (I/54) dari seorang shahabat Rasulullah yang bernama Abu Dzar al-Ghifâri Radhiallahu’anhu. Diriwayatkan juga oleh Ahmad (V/236); ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul Kabîr (XX/296, 297, 298) dan dalam al-Mu’jamush Shaghîr (I/192), dan Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliyâ‘ (IV/418, no. 6058) dari Shahabat Mu’adz bin Jabal Radhiallahu’anhu. Hadits ini dihukumi hasan oleh Imam at-Tirmidzi, an-Nawawi dalam al-Arba’în dan Riyâdush Shâlihîn, dan Muhammad Nashiruddin al-Albani dalam Shahîh al-Jâmi’ish Shâghîr no. 97.

Penjelasan hadits

Hadits yang mulia ini berisi wasiat berharga dari Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam kepada kita semua dalam mengarungi kehidupan dunia ini. Wasiat ini berhubungan dengan hubungan kita kepada Allah, diri sendiri dan orang lain. Setiap kita mesti akan berhubungan dengan sang pencipta kita dan ini dapat diwujudkan dengan benar hanya dengan takwa kepadaNya disetiap saat. Juga setiap kita akan berhubungan dengan diri sendiri sebagai insan yang tidak luput dari kesalahan dan dosa, maka caranya adalah dengan mengiringi kesalahan dan dosa dengan taubat yang merupakan amalan sholih dan kebajikan yang dapat menghapus dosa kesalahan tersebut. 
Sehingga bila seorang berbuat dosa maka segera mengiringinya dengan taubat dan menambah amal kebaikan yang dapat menghapusnya. Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan laksanakanlah shalat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan” (Qs Hûd/11: 114).
Demikian juga kita tidak mungkin lepas dari masyarakat dan orang lain disekitar kita, karena manusia adalah makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan orang lain. Sebab itu beliau n mewasiatkan dengan menjadikan akhlak mulia sebagai dasar dalam pergaulan ini. Bergaul dengan orang lain dengan akhlak mulia dapat dijabarkan oleh sabda beliau yang lainnya, yaitu sabda beliau Shallallahu’alaihi Wasallam :

فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُزَحْزَحَ عَنِ النَّارِ وَيَدْخُلَ الْجَنَّةَ فَلْتَأْتِهِ مَنِيَّتُهُ وَهُوَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَلْيَأْتِ إِلَى النَّاسِ الَّذِى يُحِبُّ أَنْ يُؤْتَى إِلَيْه
“Siapa yang ingin diselamatkan dari neraka dan masuk syurga maka hendaknya kematian menjemputkanya dalam keadaan ia beriman kepada Allah dan hari akhir dan hendaknya ia bergaul dengan orang lain sebagaimana ia ingin orang lain bergaul dengannya” (HR Muslim).

Demikian indahnya wasiat ini, sehingga siapa yang ingin selamat dunia akherat maka hendaknya mengamalkan tiga wasiat Rasululah Shallallahu’alaihi Wasallam ini. Semoga kita dapat mewujudkannya!

Fawaid
  1. Takwa kepada Allah merupakan kewajiban setiap muslim dan dia merupakan asas diterimanya amal shaleh.
  2. Semangatnya Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dalam mengarahkan umatnya kepada setiap kebaikan.
  3. Wajib bagi seseorang untuk memenuhi hak Allah dengan bertakwa kepada-Nya.
  4. Wajibnya bertakwa kepada Allah Ta’ala dimana pun seseorang berada. Yaitu dengan cara melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi seluruh larangan-Nya, baik saat bersama orang lain maupun ketika sendirian.
  5. Wasiat takwa adalah wasiat yang paling agung.
  6. Wajib seseorang memenuhi hak dirinya dengan bertobat dan berbuat kebajikan.
  7. Bersegera melakukan ketaatan setelah keburukan secara langsung, karena kebaikan akan menghapus keburukan.
  8. Bersungguh-sungguh menghias diri dengan akhlak mulia dan Anjuran bergaul bersama manusia dengan akhlak yang baik.
  9. Akhlak yang baik termasuk dari kesempurnaan iman dan sifat orang-orang yang bertakwa, serta termasuk puncak dari agama Islam yang lurus.
  10. Akhlak yang baik termasuk asas dari peradaban hidup manusia, sebagai sebab bersatunya umat, tersebarnya rasa cinta, dicintai Allah Ta’ala, dan diangkatnya derajat pada hari Kiamat.
  11. Menjaga pergaulan yang baik merupakan kunci kesuksesan, kebahagiaan dan ketenangan di dunia dan akhirat. Hal tersebut dapat menghilangkan dampak negatif pergaulan.

Penulis: Ustadz Kholid Syamhudi, Lc. — muslim.or.id

Jumat, 11 Januari 2013

SEDIKIT CARA HIDUP SEHAT MENURUT ISLAM

Islam merupakan agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, untuk mengatur kemakmuran di bumi guna menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Salah satu penunjang kebahagian tersebut adalah dengan memiliki tubuh yang sehat, sehingga dengannya kita dapat beribadah dengan lebih baik kepada Allah. Agama Islam sangat mengutamakan kesehatan (lahir dan batin) dan menempatkannya sebagai kenikmatan kedua setelah Iman. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW. :“Mohonllah kepada Allah pngampunan, kesehatan dan keyakinan di dunia dan akhirat. Sesungguhnya Allah tidak memberikan kepada seseorang setelah keyakinan (Iman) yang lebih baik daripada kesehatan.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah dari Abu Bakar, sahih sanadnya dari Ibnu Abbas)
 
Sebagaimana seseorang yang ingin pandai tentu saja harus belajar dan berusaha mengenal prinsip prinsip hidup sehat setelah itu melaksanakannya dan inilah beberapa petunjuk Agama yang berhubungan dengan kesehatan:

MAKANAN
1. Makan jangan Berlebihan
Dalam Al-Qur’an Surat Al-A’raf: 31 Allah SWT. Berfirman: yang artinya ...”Makan danminumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (QS. 7:31).
 
Dan dalam surat Thaha ayat 81, Allah SWT. berfirman yang artinya : “Makanlah di antara rizqi yang baik yang telah kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia.” (QS. 20:81), Dalam ilmu kesehatan, makan dan minum merupakan kebutuhan dalam pemenuhan nutrisi sebagai penunjang hidup, yang jumlah dan macamnya harus sesuai dengan keperluan tubuh, tidak boleh kekurangan dan tidak boleh berlebihan. Yang bila kekurangan atau berlebihan akan menggangu kesehatan tubuh.
 
Sehubungan dengan ini Nabi SAW. telah bersabda : “Tidaklah seseorang manusia memenuhi satu wadah yang lebih buruk daripada perutnya, Cukuplah bagi anakmanusia beberapa makanan yang dapat menegakkan tulang rusuknya, jika memang harus makan banyak maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya.” (HR. Tirmidzi: 2302, nasai dari Inbu Majah)


2. Makan Makanan yang Sehat
Allah SWT. Berfirman yang artinya: ” Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rizqikan kepadamu, dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya”. (QS. 5:88) dengan memenuhi makan yangmemenuhi unsur gizi ini lagi baik (thayyib) diharapkan tubuh berada dalam keadaan yang optimal sehingga daya tahan tubuh akan bekerja secara maksimal dalam menolak segala macam penyakit.


3. Di Samping itu pula NAbi SAW. menganjurkan agar mendinginkan makanan atau minuman sebelum dimakan atau diminum
Dengan sabdanya : “Dinginkan makanan dan minuman kamu sesungguhnya tidak ada kebaikan pada makanan/minuman yang panas.” (HR. Al-hakim dan Ad-Dailami). Mendinginkannya tidak dengan ditiup dengan nafas karena ini juga dilarang oleh NAbi SAW. (HR Ibnu Majah)
 
Dalam bidang Gastroenterologi diketahui bahwa makanan yang panas dapat menyebabkan permukaan pada selaput lendir saluran cerna yang menyebabkan rasa sakit, perih, rasa panas, kembung, rasa penuh, mual, rasa seperti diiris Dll.


4. Tidak minum Alkohol dan apa saja yang merusak tubuh
Allah SWT. Berfirman: “Mereka bertanya tentang khamar dan judi, katakanlah, pada keduanya ad bahaya yang besar dan pula manfaatnya pada manusia, dan bahyanya lebih besar darimanfaatnya.” (QS. Al-Baqarah: 219). ada ayat lain dikatakan juga oleh Allah SWT. : “Hai orang-orang yang beriman sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan Syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS. 5:10)

KEBERSIHAN 

Nabi SAW. bersabda: “Bersihkan halaman-halaman karena Yahudi tidak memebersihkan halaman-halaman mereka.” (HR. Thabrani, lihat silsilah Shahihah: 1/418, no. 263)
Nabi SAW. Bersabda: “Sesungguhnya Allah Indah, menyukai keindahan, bersih, menyukai kebersihan, Mulia, menyukai kemuliaan dan Dermawan menyukai kedermawanan, maka bersihkanlah halaman-halaman mud an janganlah meniru orang-orang yahudi.” (hr. Tirmidzi : 2723, dhaif) Dalam Al-Qur’an Allah SWT. Berfirman yang artinya: “Dan diturunkan padamu air dari langit (hujan) untuk alat pembersih dirimu. (QS. Al-anfal:11)

Diriwayatkan dari para sahabat, bahwa mereka tidak pernah melihat noda atau kotoran pada baju Nabi SAW. Walaupun beliau menyukai pakaian atau baju berwarna putih. Juga mereka tidak pernah mencium bau tidak sedap dari diri Nabi SAW. Beliau tidak senang melihat salah seoarang sahabat yang rambutnya tidak terurus rapi apabila menghadap beliau, dan memerintahkan untuk mencuci dan menyisir rambut terlebih dahulu apabila ingin menghadap beliau.
 
Demikian juga NAbi SAW. Memerintahkan para sahabat/umatnya untuk bersiwak/memberihkan gigi tiap akan shalat, dan memotong kuku tiap Jum’at dan mencukur rambut ketiak dan rambut aurat minimal sekali dalam setiap 40 (empat puluh) hari. Ini mencerminkan betapa besar perhatian beliau terhadap masalah kebersihan perseorangan. Selanjutnya NAbi SAW. Menganjurkan para sahabatnya agar memberi tutup pada tempat makan dan minumnya. (HR. Ahmad)
 
Untuk lebih jelasnya silakan merujuk kitab Subul al-Huda wa al-Rasyad Fi Sirah Khairil Ibad, karya Imam Muhammad ibn Yusuf al-Shalihi al-Syami (w. 942.H), tahqiq wa ta’liq Syaikh Adil Ahmad Ahmad Abdul Maujud dan Syaikh Ali Muhammad Mu’awwidh, di sana ada bab-bab mengenai perjalanan Rasulullah mengenai kesehatan dan kedokteran.

OLAH RAGA

Olah raga berguna untuk kesehatan. Oleh karenanya, dengan berolah raga yang teratur, terukur dan bersifat aerobic akan memberikan banyak manfarat. Antara lain mencegah kegemukan dengan segala dampak negatifnya, menguatkan dan lebih mengefisienkan kinerja otot-otot tubuh, seperti otot jantung, otot pernafasan dan otot-otot rangka tubuh, dan lebih melancarka aliran darah ke dalam sel-sel tubuh, dan pembuangan bahan-bahan sisa dari sel-sel tubuh menjadi lebih baik.
 
Nabi SAW. Suka berolah raga. Diriwayatkan oleh Siti Aisyah, bahwa beliau suka mengajak Siti Aisyah berlomba lari sejak Siti Aisyah masih belia sampai tua. Diriwayatkan pula bahwa Nabi SAW. Suka berjalan kaki walaupun kuda dan unta tersedia untuk beliau. Diriwayatkan pula, bahwa cara nabi berjalan, yaitu seperti jalannya orang yang menuruni bukit, yaitu berjalan cepat. Demikian pula Nabi SAW. Pernah mewajibkan para orang tua untuk mengajarkan renang dan memanah kepada putra putrinya (HR. Al-hakim). Lari cepat dan renang merupakan jenis olah raga aerobic yang dianjurakan saat ini oleh para pakar kesehatan olah raga untuk menjaga kebugaran.
 
Oleh para ahli, alkohol dapat menimbulkan kerusakan pada seluruh bagian tubuh manusia, seperti system syaraf, pembuluh darah, jantung, hati dan saluran cerna dan lain-lain.(ctm)

Kamis, 10 Januari 2013

Berkasih Sayang Sesama Mukmin

Salam GMP!!..
Become to be Leader!!..

Berkasih Sayang Sesama Mukmin

Allah pernah berfirman dalam surah al-fath ayat 49 sebagai berikut :
"Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya"

pada ayat yang disebutkan diatas disebutkan bahwasanya orang-orang yang bersama-sama berjuangan menegakan dien islam bersama rasul adalah mereka yang berkasih sayang sesama mukmin dan bersifat keras terhadap orang-orang kafir, akan tetapi yang akan dibahas ditulisan ini adalah bagaimana berkasih sayang sesama mukmin dan fenomenanya.

Salah satu kunci sukses dakwah rasul di yastrib dan mekah adalah dengan rasa kasih sayang, rasul selalu menyayangi umatnya melebihi beliau menyayangi diri beliau sendiri.

Ada satu kisah seru tentang kasih sayang sesama mukmin, suatu ketika rasul dan para sahabatnya berada di Majlis Ta'lim, ketika itu rasul berkata "wahai para sahabatku sebentar lagi seorang ahli surga akan datang melewati Majlis Ta'lim ini"

Seketika itu pula sang ahli surga tersebut lewat dan tiba-tiba setelah Majlis Ta'lim tersebut selesai salah satu sahabat yang ada di Majlis Ta'lim tersebut mengikuti gerak-gerak sang ahli surga tadi dan saking penasarannya dia pun sampai rela berbohong demi mendapatkan informasi tentang sang ahli surga tersebut.

Ketika itu sahabat tersebut berkata seperti ini, "wahai saudaraku izinkanlah aku menginap disini dikarenakan aku sedang ada masalah dengan istriku yang ada dirumah" dan sang ahli surga pun menjawab "Oke silahkan"..

Selang tiga hari kemudian, sang sahabat berfikir untuk bertanya langsung kepada orang tersebut, orang yang dijuluki oleh rasul sang ahli surga, akhirnya sahabat tersebut bertanya "wahai saudaraku maafkan aku, aku telah berbohong sebelumnya sebenarnya aku tidak ada masalah dengan isitriku dirumah, rasul berkata padaku bahwasanya engkau adalah ahli surga tapi setelah aku amati selama tiga hari engkau itu ibadahnya tidak lebih baik dari aku, wahai saudaraku sebenarnya apa yang membuat rasul sampai menggelari dirimu sang ahli surga"..

akhirnya sang ahli surga tersebut tersenyum dan menjawab seperti ini "sebenarnya sebelum aku tidur aku selalu memohon ampun kepada allah atas apa-apa yang telah aku perbuat terhadap sahabat-sahabatku yang pernah aku temui dalam keseharianku dan aku juga selalu memohon ampun atas dosa-dosa yang pernah diperbuat oleh sahabatku"..

Setelah peristiwa tersebut sahabat tersebut hadir kembali di Majlis Ta'lim dan menceritakan semuanya kepada rasul dan rasulpun membenarkan hal trersebut bahwasanya berkasih sayang sesama mukmin itu merupakan kewajiban yang harus dijalankan.

Oleh karena itu jika kita ingin hidup dilingkungan yang indah seperti dikehidupannya rasul berkasih sayanglah terhadap sesama saudara kita yang mukmin dan cintailah mereka melebihi kamu mencintai dirimu sendiri.